Skip to main content

Covid-19. SIAPAKAH pelaksana nilai-nilai Pancasila dalam masa pandemi Co...





Covid-19. SIAPAKAH pelaksana nilai-nilai Pancasila dalam masa pandemi Covid-19? Begini penjelasan dari Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo Gubernur Lembaga Ketahahan Nasional (Lemhanas) sehubungan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila. Topik ulasan beliau: "Pancasila dan Ketahanan Nasional dalam menghadapi pandemi Covic-19".

Mohon klik subscribe, like dan bagikan. Terima kasih.
Saya,
Prof. Dr. Ir. Sabam Malau

NOTA PENTING:

Para sahabat yang terhormat, kita perlu MEMAHAMI APAKAH VIRUS Covid-19 dan apakah metoda PENULARAN (Transmisi) dari VIRUS Covid-19 tersebut (lihat penjelasannya oleh Pemerintah RI di https://www.youtube.com/watch?v=udKjr57yHE8 ). Atas dasar pemahaman itu, Pemerintah RI telah menetapkan CARA SATU-SATUNYA METODE agar kita TIDAK DAPAT TERINFEKSI oleh VIRUS Covid-19 dan agar kita TIDAK MENJADI PENULAR atau agar kita bisa MENYELAMATKAN diri kita dan orang lain dari virus Covid-19 (lihat di https://www.youtube.com/watch?v=yXIESXLKYIY). Sehubungan dgn METODE tsb, pentingnya penggunaan MASKER dijelaskan di https://www.youtube.com/watch?v=GH-GHmjReTQ.

Kita sangat optimis bahwa Indonesia bisa mengatasi Covid-19 apalagi sejak 25 Mei 2020 Presiden Jokowi sudah mengerahkan aparat TNI & POLRI secara MASIF untuk mendisiplinkan masyarakat menerapkan Protokol Kesehatan pandemi Covid-19 (klik https://www.youtube.com/watch?v=qoDfy4Z0DrM).

Presiden Jokowi pada beberapa minggu yg lalu telah mengungkapkan gagasannya Era "HIDUP NORMAL BARU" dimana kita hidup berdamai (atau hidup berdampingan) dengan situasi yang diakibatkan oleh pandemi virus Covid-19 karena virus Covid-19 tidak akan bisa punah dalam waktu sangat dekat ini dan juga vaksin belum ditemukan. Indonesia TIDAK BERDAMAI dengan VIRUS yang menyebabkan Covid-19 karena Indonesia dan dunia telah, sedang dan akan terus menerus berupaya menemukan obat dan vaksin untuk melawan atau mematikan virus tersebut. PENGERTIAN dari BERDAMAI di dalam situasi pandemi ini adalah membiasakan kebiasaan yg dapat mencegah penularan virus Covid-19 dan mencegah terinfeksi oleh virus Covid-19 yakni membiasakan menggunakan masker, rajin mencuci tangan, tidak saling bersentuhan secara fisik, jaga jarak aman, menjauhi tempat kerumunan, dan hidup secara sehat.

Presiden Jokowi kembali telah mengungkapkan dengan tegas bahwa era HIDUP NORMAL BARU adalah era HIDUP PRODUKTIF, HIDUP AMAN dari Virus Covid-19. Kita hidup secara PRODUKTIF tapi HIDUP dengan AMAN dari Virus Covid-19. Intinya adalah kita hidup sama seperti sebelum pandemi tetapi menjalankan protokol kesehatan pandemi Covid-19. Pemerintah RI menyatakan bahwa masyarakat dapat HIDUP PRODUKTIF KEMBALI bila memenuhi SYARAT ini (klik https://www.youtube.com/watch?v=c0r_6Hf-Q2c).

Presiden juga telah mengungkapkan KRITERIA KUANTITATIF bagi suatu daerah yg boleh melakukan HIDUP NORMAL BARU (klik https://www.youtube.com/watch?v=oiAkNzaSmUY). Rinciannya yg dijabarkan secara ILMIAH dapat dilihat di sini https://www.youtube.com/watch?v=Kt07Kx54mfQ.

Sebagai contoh dari "Hidup Normal Baru" di satu kantor Pemerintah di Jakarta yang telah dimulai -sejak Rabu 27 Mei 2020 oleh PNS dapatt dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=vv267_7kP8U.

Penjelasan tentang Rapid-test dan PCR sebagai metode pengujian dapat dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=oJzOymR9Cgo.

Semoga lagu berjudul "Tuhan, kami tak berdaya (Dunia Berduka)" ini berguna bagi kita semua (klik https://www.youtube.com/watch?v=tDzeaJrcPEw).

*******

Covid-19. WHO was the executor of the Pancasila values ​​during the Covid-19 pandemic? Here's an explanation from Lt. Gen. (ret.) Agus Widjojo Governor of the National Resilience Institute (Lemhanas) in connection with the commemoration of the Birth of Pancasila. His review topic: "Pancasila and National Resilience in the face of the Covic-19 pandemic".

Please click on subscribe,
Me,
Prof. Dr. Ir. Sabam Malau

IMPORTANT NOTES:

Dear friends, we need to UNDERSTAND WHAT IS VIRUS Covid-19 and what is the method of Transmission (Transmission) of VIRUS Covid-19 (see the explanation by the Government of Indonesia at https://www.youtube.com/watch?v=udKjr57yHE8). Based on this understanding, the Government of Indonesia has established the ONLY METHOD so that we CANNOT BE INFECTED by the Covid-19 VIRUS and so that we DO NOT BECOME AN INFECTORS or so that we can SAVE ourselves and others from the Covid-19 virus (see https: //www.youtube.com/watch?v=yXIESXLKYIY). In connection with the METHOD, the importance of using MASK is explained at https://www.youtube.com/watch?v=GH-GHmjReTQ.

We are very optimistic that Indonesia can overcome Covid-19, especially since May 25, 2020 President Jokowi has mobilized the TNI & POLICE forces MASSFly to discipline the public to implement the Covid-19 pandemic Health Protocol (click https://www.youtube.com/watch?v = qoDfy4Z0DrM).

President Jokowi in the past few weeks has revealed his idea of ​​the "NEW NORMAL LIFE" era where we live in peace (or coexist) with pandemic situations.

Comments

Populer

Bibit 50 g hasilnya 4-5 kg umbi porang dlm 6 bulan oleh Pak Selamat Risk...

Bagaimana cara bertani atau bercocok tanam atau membudidayakan porang dengan sukses? Berikut ini saya copy paste (kutip) kalimat dari Pak seorang petani porang Pak Selamat Risky (Abu Kholid) : "Bismillah, selamat pagi dan berakhir pekan tetap semangat sahabat porang dimanapun berada, uji coba pembongkaran umbi 15 ke 20 up tanam di bulan Juni akhir jadi umur Porang lebih kurang 6 bulan hasil sudah hampir maksimal target 5 kg tapi dapat keluar 4 kg sudah Alhamdulilalah tetap semangat sahabat porang dimana pun berada. yakin usaha dan doa . salam sukses buat kita semua buat sahabat porang dimana pun berada. . NB : Bibit umbi 15 ke 20 up artinya bobot umbi sebanyak 15-20 buah umbi adalah 1 kg. Lokasi kebun : 9 m dpl, Kecamatan Balai, Kabupaten Batubara, SUmatera Utara. . Salam porang, Prof. Dr. Ir. Sabam Malau